Di
sebuah hutan tinggal seekor rakun yang bernama Beni. Ia hidup di sebuah batang
pohon, ia hidup sendirian, teman-temannya menjauhi Beni karena ia sering
mengeluarkan bau yang tidak sedap. Pada suatu hari ketika ia ingin menyebrang
sungai, ia bertemu dengan sekolompok berang-berang yang sedang membangun rumah.
Salah satu berang-berang berkata kepada Beni,
“Hewan bau pergi kau dari sini! Kau membuat sungai ini menjadi bau!!!”
Beni pun tidak bisa berkata apa pun dan dia
segera pergi dari sungai itu. Ketika ia sedang berjalan menuju kebun ia bertemu
dengan dua ekor beruang yaitu Bill dan Bery, sebenarnya Bill dan Bery sangat kasihan
pada Beni karena banyak hewan yang menjauhi Beni karena bau badannya, tetapi Bill dan Bery
juga tidak kuat dengan bau badan Beni.
“Sedang apa kalian di sini apa kalian butuh
bantuan?“ tanya Beni.
“Ti…ti…dak…
kami berdua sedang mengambil madu” Bill menjawab sambil menutup hidungnya. Langkah
Bill dan Bery semakin menjauh dari Beni, lalu mereka pun pergi.
“Apakah kalian ingin menjauhiku juga? Karena
bau di badanku ini?” teriak Beni.
Beni berjalan dengan perlahan sambil berbicara
kepada dirinya sendiri, “Kenapa banyak hewan yang menjauhiku? Mencaci-maki
karena bau badanku ini? Aku tidak mempunyai satu teman pun yang bisa aku ajak
bicara…,” Beni pun duduk di bawah pohon. Ketika ia duduk ia mendengar suara
kura-kura yang sedang menangis. Beni pun mendekati suara itu dan bertanya
kepada kura-kura.
“Kura-kura kenapa kau menangis?”
“Aku menangis karena banyak hewan yang tidak
menyukaiku karena aku berjalan lambat”, kata kura-kura.
Beni memberitahu kepada kura-kura itu karena
kura-kura itu tidak sendirian.
“Banyak hewan yang membenciku karena bau di badanku, apakah kau akan membenciku juga?” tanya Beni.
“Banyak hewan yang membenciku karena bau di badanku, apakah kau akan membenciku juga?” tanya Beni.
Kenapa aku harus membencimu? Aku justru ingin
berteman denganmu…,” Beni pun senang dan akhirnya ia berteman dekat dengan si
kura-kura itu.
Suatu
hari ketika Beni dan kura-kura berjalan bersama-sama, kura-kura itu melihat
seekor berang-berang tengan berteriak meminta tolong karena rumahnya baru saja
hancur di terjang banjir, Beni dan kura-kura itu segera bergegas ke sungai
untuk membantu berang-berang. Beni segera membantu mengambilkan kayu baru untuk
berang-berang itu dan si kura-kura membantu mengangkat kayu dengan cara kayu
itu di taruh di atas badannya. Setelah beberapa jam kemudian rumah
berang-berang itu sudah hampir jadi dan berang-berang itu tersadar betapa
baiknya Beni serta kura-kura itu karena sudah menolong dirinya, padahal ia
sering mencaci- makinya. Akhirnya berang-berang itu meminta maaf dan berterima kasih kepada Beni dan si kura-kura.
Saat
keesokan harinya Beni dan kura-kura mendapat sebuah undangan untuk berkunjung
ke rumah berang-berang. Mereka di undang untuk makan bersama. Mereka sangat
akrab, Beni dan kura-kura itu merasa senang karena sekarang mereka mempunyai
satu teman baru lagi dan mereka semua saling mengerti akan kekurangan diri mereka
masing-masing. Akhirnya Beni, Berang-berang dan kura-kura itu menjadi teman
baik selamanya.
No comments:
Post a Comment